Ketul

Bidens pilosa
Ajeran
Black-jack, Cobblers pegs

Lamtoro

Leucaena leucocephala
Petai cina
Jumbay, River tamarind

Pacar Cina

Aglaia odorata
Pacar Culan
Chinese perfume plant
Placeholder

Gelagah

Saccharum spontaneum
Tibarau
Wild sugarcane

Gude

Cajanus cajan
Kacang Gude, Kacang Kayo
Pigeon pea, Toor dal

Scarlet Pimpernel

Anagallis arvensis
Red chickweed

Jambu Mete

Anacardium occidentale
Jambu Monyet, Kacang Mete
Cashew

Nanas

Ananas comosus
Pineapple
Key Medicinal Plant

Cinchona (Cinchona spp.)

Kina / Quinine tree, Peruvian Bark

Cinchona (Cinchona spp.)
Cinchona (Cinchona spp.)

Cinchona (Cinchona spp.), juga dikenal dengan nama umum Pohon Kina, cinchona atau quinine tree, adalah genus tumbuhan tropis yang berasal dari Amerika Selatan. Tumbuhan ini terkenal karena kulit kayunya yang mengandung quinine, senyawa yang telah lama digunakan dalam pengobatan malaria.

Kulit pohon Cinchona, yang mengandung senyawa aktif tersebut, digunakan untuk meredakan gejala malaria dengan cara membunuh parasit Plasmodium yang menyebabkan penyakit ini. 

Selain itu, Cinchona juga digunakan untuk mengatasi demam, gangguan pencernaan, dan sebagai tonik untuk meningkatkan nafsu makan. Dalam pengobatan tradisional, Cinchona sering direbus menjadi ramuan atau tincture untuk memanfaatkan sifat antimikrobanya dan sebagai penambah kekuatan tubuh secara umum.

Berikut adalah bagian-bagian tanaman, kandungannya, dan manfaatnya:

Kulit Kayu

Kulit kayu memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu permukaannya yang kasar dan berkerut, sering kali dengan warna cokelat kemerahan hingga cokelat tua. Kulit kayu ini biasanya terbagi dalam lapisan-lapisan tipis yang mudah terkelupas, dengan tekstur yang berbintil-bintil. 

Lapisan dalamnya berwarna lebih terang, cenderung kuning atau kekuningan. Kulit kayu Cinchona ini juga memiliki bau khas yang tajam dan sedikit pahit, serta rasa yang sangat pahit karena kandungan alkaloid quinine yang tinggi.

  • Kandungan:
    • Kuinina: Senyawa utama yang memberikan efek antimalaria.
    • Quinidine: Analog dari quinine yang juga berfungsi sebagai antimalaria dan memiliki efek antiaritmia.
    • Alkaloid lainnya (cinchonine dan cinchonidine): Menyediakan efek terapeutik tambahan.
    • Tanin: Memiliki sifat astringen dan antiinflamasi.
    • Flavonoid: Menyediakan perlindungan antioksidan.
  • Manfaat:
    • Pengobatan Malaria: Quinine efektif dalam mengobati dan mencegah malaria.
    • Mengurangi Gejala Demam: Quinine dapat membantu menurunkan demam terkait malaria.
    • Menjaga Kesehatan Jantung: Quinidine digunakan untuk mengobati gangguan irama jantung.
    • Mengurangi Peradangan: Tanin memberikan efek antiinflamasi, membantu meredakan peradangan.
    • Menjaga Kesehatan Umum: Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

Daun

Daun berbentuk elips hingga ovate dengan ujung daun yang meruncing. Daun ini biasanya berwarna hijau gelap dan memiliki permukaan yang halus, meskipun beberapa spesies mungkin menunjukkan sedikit tekstur kasar atau berbulu halus di bagian bawah. Marginnya cenderung bergerigi atau berenda, dan daunnya tersusun secara berseling pada batang. 

Daun Cinchona juga memiliki tulang daun yang jelas tampak dan sering kali berbentuk jari-jari dengan vena yang menonjol. Pada bagian bawah, daun memiliki warna yang lebih pucat dengan tekstur yang sedikit berbulu.

  • Kandungan:
    • Alkaloid: Termasuk quinine, quinidine, cinchonine, dan cinchonidine.
    • Flavonoid: Menyediakan efek antioksidan.
    • Tanin: Memiliki efek astringen.
    • Saponin: Memiliki sifat pencahar ringan.
    • Asam Organik: Membantu dalam proses pencernaan.
  • Manfaat:
    • Mengobati Malaria: Alkaloid dalam daun mendukung pengobatan malaria.
    • Meningkatkan Pencernaan: Asam organik dan saponin mendukung proses pencernaan.
    • Mengurangi Peradangan: Flavonoid dan tanin memiliki sifat antiinflamasi.
    • Mengatasi Gangguan Pencernaan: Saponin dapat memberikan efek pencahar ringan.
    • Menjaga Kesehatan Imun: Flavonoid mendukung sistem kekebalan tubuh.

Akar

Akar berbentuk serabut dan tumbuh dalam kelompok yang rapat. Akar utama biasanya tebal, bercabang-cabang, dan berwarna cokelat gelap hingga kehitaman. Teksturnya kasar dan tidak teratur, sering kali menunjukkan permukaan yang berkerut atau bersisik. 

Akar ini memiliki sistem akar yang kompleks dengan akar lateral yang lebih halus, berfungsi untuk menyerap nutrisi dan air dari tanah. Biasanya, akar Cinchona juga mengeluarkan bau khas yang dapat dikenali saat dikupas atau dipotong.

  • Kandungan:
    • Alkaloid: Termasuk quinine, quinidine, cinchonine, dan cinchonidine.
    • Tanin: Memiliki efek astringen.
    • Flavonoid: Menyediakan perlindungan antioksidan.
    • Glikosida: Mendukung kesehatan sistem pencernaan.
    • Asam Organik: Membantu proses pencernaan.
  • Manfaat:
    • Mengobati Malaria: Alkaloid dalam akar mendukung pengobatan malaria.
    • Mengurangi Peradangan: Tanin memberikan efek antiinflamasi.
    • Menjaga Kesehatan Pencernaan: Asam organik dan glikosida mendukung sistem pencernaan.
    • Menjaga Kesehatan Jantung: Quinidine dalam akar bermanfaat untuk kesehatan jantung.
    • Mendukung Kesehatan Umum: Flavonoid dan senyawa lainnya memberikan perlindungan antioksidan.

Bunga

Bunga berbentuk berbintang atau tubular dan umumnya dikelompokkan dalam malai atau tandan. Warna bunganya bervariasi dari putih, merah muda, hingga merah terang. Setiap bunga memiliki lima kelopak yang menyebar dan kelima benang sari yang panjang, sering kali lebih panjang dari kelopak. 

Mahkota bunga sering kali berwarna cerah dan berwarna-warni. Bunga Cinchona memiliki aroma lembut dan biasanya mekar dalam kelompok, memberikan tampilan yang mencolok pada tanaman.

  • Kandungan:
  • Manfaat:
    • Mengurangi Peradangan: Flavonoid dan tanin memiliki sifat antiinflamasi.
    • Mendukung Kesehatan Pencernaan: Asam organik dan saponin mendukung pencernaan.
    • Menjaga Kesehatan Imun: Flavonoid mendukung sistem kekebalan tubuh.
    • Meningkatkan Kesehatan Jantung: Alkaloid memberikan manfaat pada kesehatan jantung.
    • Menjaga Kesehatan Umum: Senyawa aktif memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan.

Batang

Batang tegak, berbentuk silindris, dan sering kali memiliki kulit kayu yang kasar atau berbulu halus. Kulit batangnya berwarna coklat kemerahan hingga abu-abu dan bisa mengelupas dalam serpihan tipis. 

Batangnya biasanya bercabang, dengan struktur yang kokoh dan sering kali memiliki alur atau garis memanjang. Tekstur batang ini memberikan perlindungan terhadap tanaman dan membantu dalam pengangkutan nutrisi serta air ke seluruh bagian tumbuhan.

  • Kandungan:
    • Alkaloid: Termasuk quinine, quinidine, cinchonine, dan cinchonidine.
    • Flavonoid: Menyediakan efek antioksidan.
    • Tanin: Memiliki efek astringen.
    • Glikosida: Mendukung kesehatan pencernaan.
    • Asam Organik: Membantu proses pencernaan.
  • Manfaat:
    • Mengobati Malaria: Alkaloid dalam batang mendukung pengobatan malaria.
    • Mendukung Kesehatan Pencernaan: Glikosida dan asam organik membantu pencernaan.
    • Mengurangi Peradangan: Tanin memberikan efek antiinflamasi.
    • Menjaga Kesehatan Jantung: Quinidine dalam batang bermanfaat untuk kesehatan jantung.
    • Menjaga Kesehatan Umum: Flavonoid dan senyawa aktif lainnya memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan.

Habitat

Cinchona umumnya tumbuh di hutan hujan tropis dan subtropis, khususnya di kawasan Andes di Amerika Selatan, seperti Peru, Kolombia, dan Ekuador. Tanaman ini biasanya ditemukan di ketinggian antara 1.000 hingga 2.500 meter di atas permukaan laut, di mana iklimnya sejuk dan lembab. 

Cinchona tumbuh di tanah yang kaya akan bahan organik dan memiliki drainase yang baik. Kehadirannya sering terlihat di bawah kanopi hutan, di area dengan cahaya yang tersebar, dan dalam kondisi lingkungan yang stabil dengan kelembaban tinggi.

Kultivar

Cinchona memiliki beberapa kultivar dan spesies yang penting untuk keperluan pengobatan. Beberapa kultivar utama termasuk:

  1. Cinchona calisaya: Ini adalah sumber utama dari alkaloid quinine, yang digunakan dalam pengobatan malaria. Varietas ini biasanya lebih produktif dalam menghasilkan quinine dibandingkan spesies lainnya.
  2. Cinchona ledgeriana: Kultivar ini juga menghasilkan quinine tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan Cinchona calisaya. Sering digunakan dalam penelitian dan pengembangan obat anti-malaria.
  3. Cinchona pubescens: Kultivar ini menghasilkan alkaloid seperti quinine dan quinidine. Ini adalah spesies yang lebih umum digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa wilayah.
  4. Cinchona officinalis: Kultivar ini adalah salah satu yang paling awal digunakan dalam pengobatan malaria dan merupakan sumber utama untuk alkaloid quinine.

Kultivar ini dipilih dan dibudidayakan berdasarkan kandungan alkaloidnya, adaptasi terhadap lingkungan, dan kemampuannya untuk menghasilkan bahan obat yang diinginkan.


☘️

Cinchona (Cinchona spp.) dikenal terutama karena kulit kayunya yang mengandung quinine, senyawa utama dalam pengobatan malaria. Selain kulit kayu, daun, akar, bunga, dan batang juga mengandung senyawa aktif yang mendukung kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan menjaga kesehatan jantung. Setiap bagian dari tumbuhan ini memberikan manfaat kesehatan yang unik, menjadikannya penting dalam pengobatan tradisional dan modern.


Herbapedia.id ©Herbapedia.id.
GIC