Kuinina (Quinine)

Apa itu Kuinina?

Kuinina atau Quinine adalah senyawa alkaloid yang diekstrak dari kulit pohon Kina (Cinchona spp.), yang telah lama digunakan sebagai obat untuk mengobati malaria. Selain itu, quinine juga memiliki aplikasi dalam berbagai pengobatan lain dan sebagai bahan dalam minuman tonic water.

Struktur dan Sifat Kimia

1. Struktur Kimia:
   • Quinine memiliki rumus molekul C₂₀H₂₄N₂O₂.
   • Struktur quinine terdiri dari dua bagian utama: inti kinolin dan sistem perhidrokinolin yang saling terhubung melalui ikatan etilena.
   • Terdapat empat pusat kiral dalam molekul quinine, yang memberikan berbagai isomer, tetapi yang paling umum adalah isomer aktif yang digunakan dalam pengobatan malaria.
2. Sifat Kimia:
   • Kelarutan: Quinine bersifat larut dalam etanol, kloroform, dan sedikit larut dalam air.
   • Rasa: Quinine memiliki rasa pahit yang sangat kuat, yang menjadikannya komponen utama dalam minuman tonik untuk memberikan rasa pahit.
   • Fluoresensi: Quinine menunjukkan sifat fluoresens yang kuat di bawah cahaya ultraviolet, yang sering dimanfaatkan dalam pengujian kimia.

Sumber

• Pohon Kina (Cinchona spp.): Quinine diekstraksi dari kulit pohon kina, yang berasal dari wilayah Andes di Amerika Selatan. Kina telah lama dibudidayakan untuk produksi quinine.

Khasiat dan Penggunaan

1. Pengobatan Malaria:
   • Mekanisme: Quinine bekerja dengan menghambat hemopolimerase di dalam parasit malaria (Plasmodium spp.), yang menyebabkan akumulasi hem yang beracun bagi parasit. Ini akhirnya mengakibatkan kematian parasit.
   • Penggunaan: Quinine telah digunakan selama berabad-abad sebagai pengobatan utama untuk malaria, terutama untuk strain yang resisten terhadap obat lain seperti klorokuin.
2. Penggunaan Lain dalam Pengobatan:
   • Antipiretik dan Analgesik: Sebelum ditemukannya obat-obatan modern, quinine juga digunakan untuk mengurangi demam dan nyeri, meskipun aplikasi ini sekarang jarang digunakan.
   • Restless Legs Syndrome: Quinine kadang digunakan untuk mengobati sindrom kaki gelisah (RLS), meskipun penggunaannya untuk ini telah dikurangi karena efek samping yang potensial.
3. Penggunaan dalam Makanan dan Minuman:
   • Tonic Water: Quinine ditambahkan ke tonic water untuk memberikan rasa pahit yang khas. Minuman ini awalnya dikembangkan sebagai cara untuk menyampaikan quinine sebagai obat malaria di daerah tropis.
   • Fluoresensi: Sifat fluoresensi quinine juga digunakan sebagai indikator dalam berbagai aplikasi laboratorium.

Penelitian Pendukung

1. Efektivitas terhadap Malaria: Penelitian menunjukkan bahwa quinine efektif melawan strain Plasmodium falciparum yang resisten terhadap obat lain, meskipun penggunaannya telah berkurang dengan perkembangan obat antimalaria modern seperti artemisinin.
2. Keamanan dan Efek Samping: Quinine memiliki efek samping yang signifikan, termasuk tinitus, gangguan penglihatan, mual, dan dalam kasus yang jarang, keracunan quinine (cinchonism), yang membatasi penggunaannya di luar pengobatan malaria.
3. Penggunaan dalam Pengobatan Modern: Meskipun penggunaan quinine dalam pengobatan malaria menurun, ia tetap menjadi bagian penting dari sejarah pengobatan malaria, dan studi terbaru terus menilai efektivitasnya dalam situasi resistensi obat.

Quinine adalah alkaloid penting yang terutama dikenal sebagai obat antimalaria. Dengan struktur kimia yang kompleks dan berbagai sifat fisik, quinine telah memainkan peran vital dalam pengobatan malaria selama berabad-abad. Meskipun penggunaannya telah menurun karena adanya obat-obatan baru, quinine tetap menjadi senyawa bersejarah dalam pengobatan dan masih digunakan dalam beberapa aplikasi spesifik, termasuk sebagai bahan dalam tonic water. Penelitian dan penggunaan quinine terus berlanjut, terutama dalam konteks resistensi obat malaria.