Ketul

Bidens pilosa
Ajeran
Black-jack, Cobblers pegs

Lamtoro

Leucaena leucocephala
Petai cina
Jumbay, River tamarind

Pacar Cina

Aglaia odorata
Pacar Culan
Chinese perfume plant
Placeholder

Gelagah

Saccharum spontaneum
Tibarau
Wild sugarcane

Gude

Cajanus cajan
Kacang Gude, Kacang Kayo
Pigeon pea, Toor dal

Scarlet Pimpernel

Anagallis arvensis
Red chickweed

Jambu Mete

Anacardium occidentale
Jambu Monyet, Kacang Mete
Cashew

Nanas

Ananas comosus
Pineapple
Key Medicinal Plant

Seledri (Apium graveolens)

Celery , Smallage

by Taksonomi.id
Klasifikasi:
Seledri (Apium graveolens)
Seledri (Apium graveolens)

Seledri (Apium graveolens) adalah tumbuhan yang sering digunakan sebagai bahan makanan dan obat herbal. Setiap bagian dari seledri, dari akar hingga daun, memiliki kandungan dan manfaatnya sendiri. 

Seledri telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai tujuan kesehatan. Dalam praktik tradisional, seledri dikenal karena kemampuannya untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan seperti perut kembung, nyeri perut, dan sembelit, serta untuk meredakan gejala stres dan kecemasan

Tanaman ini juga sering digunakan sebagai diuretik alami untuk meningkatkan produksi urine dan mengurangi retensi air, yang bermanfaat dalam mengelola tekanan darah tinggi dan kesehatan ginjal

Selain itu, seledri dianggap memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri sendi. Penggunaan seledri dalam pengobatan tradisional biasanya melibatkan konsumsi daun, batang, atau bijinya, baik dalam bentuk segar, infus, atau ekstrak.

Berikut adalah bagian-bagian tumbuhan seledri, kandungan, dan manfaatnya untuk kesehatan:

Daun

Daun Seledri memiliki ciri-ciri sebagai berikut: berbentuk pinnate atau majemuk dengan beberapa daun kecil yang menyusun satu tangkai utama. Daun ini memiliki tepi yang bergerigi dan berbentuk oval atau lonjong, dengan panjang sekitar 10 hingga 20 cm. Warna daun umumnya hijau cerah hingga hijau tua, dan permukaannya cenderung halus, meskipun dapat sedikit berbulu. 

Daun seledri tumbuh secara bergantian di sepanjang tangkai dan memiliki aroma khas yang segar dan pedas, terutama saat daun digosok atau diremas. Struktur daun ini membantu dalam identifikasi tanaman dan memberikan rasa serta aroma yang khas pada berbagai hidangan kuliner.

  • Kandungan:
    • Vitamin K: Penting untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang.
    • Vitamin C: Mendukung sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.
    • Flavonoid: Senyawa antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
    • Mineral (Kalium, Kalsium, Magnesium): Mendukung berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan jantung dan tulang.
    • Asam Fenolik: Senyawa anti-inflamasi dan antioksidan.
  • Manfaat:
    • Meningkatkan kesehatan tulang: Vitamin K mendukung pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat.
    • Menunjang sistem kekebalan tubuh: Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi terhadap infeksi.
    • Mengurangi peradangan: Flavonoid memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
    • Menjaga kesehatan jantung: Kalium membantu mengatur tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung.
    • Mencegah kerusakan sel: Asam fenolat bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

Batang

Batang berbentuk tegak dan berwarna hijau cerah. Batangnya panjang, lurus, dan sering kali bersegmen, dengan diameter yang relatif kecil. Batang seledri memiliki tekstur yang kaku, berair, dan renyah, serta permukaan yang halus atau sedikit beralur. Biasanya, batang seledri memiliki beberapa cabang yang mendukung daun-daun yang tumbuh dari berbagai titik di sepanjang batang. 

Struktur batang ini penting dalam menyokong tanaman serta menyuplai air dan nutrisi dari akar ke daun dan bagian lainnya. Batang seledri juga merupakan bagian yang sering dikonsumsi karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang segar.

  • Kandungan:
    • Serat: Mendukung pencernaan yang sehat dan mencegah sembelit.
    • Vitamin K: Penting untuk fungsi pembekuan darah dan kesehatan tulang.
    • Vitamin C: Memperkuat sistem kekebalan tubuh.
    • Mineral (Kalium, Kalsium): Mendukung kesehatan jantung dan tulang.
    • Flavonoid: Antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas.
  • Manfaat:
    • Mendukung pencernaan: Serat dalam batang seledri membantu menjaga pergerakan usus yang sehat dan mencegah sembelit.
    • Menjaga kesehatan tulang: Vitamin K mendukung kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
    • Meningkatkan kekebalan tubuh: Vitamin C dalam batang membantu melawan infeksi dan penyakit.
    • Membantu mengatur tekanan darah: Kalium dalam batang seledri berfungsi mengatur tekanan darah dan kesehatan jantung.
    • Menjaga kesehatan jantung: Flavonoid dalam batang berfungsi sebagai antioksidan, melindungi kesehatan jantung.

Akar

Akar berbentuk rimpang yang bercabang dan berwarna putih keputihan. Akar ini tumbuh menyebar dari pangkal batang utama, dengan cabang-cabang akar yang panjang dan ramping. Tekstur akar umumnya halus dan agak berkerut, dengan permukaan yang bersih dan tidak berbulu. 

Akar seledri memiliki struktur yang fleksibel dan berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah, serta menopang tanaman agar tetap tegak. Pada bagian pangkal, akar seringkali menebal untuk menyimpan cadangan nutrisi. Akar ini juga dapat menjadi bagian yang dikonsumsi atau digunakan dalam berbagai aplikasi pengobatan tradisional dan kuliner.

  • Kandungan:
    • Minyak Atsiri: Mengandung senyawa seperti apiol dan limonene yang memiliki efek terapeutik.
    • Serat: Mendukung kesehatan pencernaan.
    • Vitamin B-kompleks: Mendukung metabolisme energi dan fungsi saraf.
    • Kalium: Membantu menjaga keseimbangan cairan dan kesehatan jantung.
    • Mineral (Zat Besi, Kalsium): Mendukung produksi darah dan kesehatan tulang.
  • Manfaat:
    • Mengurangi peradangan: Minyak atsiri dalam akar seledri, seperti apiol, memiliki efek anti-inflamasi.
    • Mendukung pencernaan: Serat dalam akar membantu mengatur fungsi pencernaan dan mencegah sembelit.
    • Meningkatkan energi: Vitamin B-kompleks mendukung metabolisme energi dan kesehatan sistem saraf.
    • Menjaga kesehatan jantung: Kalium membantu mengatur tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung.
    • Memperbaiki kesehatan darah: Zat besi dalam akar mendukung produksi hemoglobin dan mencegah anemia.

Biji

Biji berbentuk kecil, bulat atau oval, dengan ukuran sekitar 1 hingga 2 mm. Warna biji umumnya cokelat tua hingga hitam. Permukaan biji tampak berkerut dengan tekstur kasar dan sedikit berkerut, memberikan tampilan yang berbintik-bintik. 

Biji seledri memiliki aroma yang khas dan tajam, yang mirip dengan aroma daun dan batangnya. Biji ini sering digunakan sebagai bumbu dapur atau dalam pengobatan tradisional karena sifat aromatik dan rasa pedasnya yang khas.

  • Kandungan:
    • Minyak Atsiri: Mengandung senyawa seperti limonene dan selinene yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antimikroba.
    • Flavonoid: Senyawa antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan.
    • Asam Lemak: Seperti asam linoleat, mendukung kesehatan jantung.
    • Serat: Mendukung pencernaan yang sehat.
    • Vitamin C: Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Manfaat:
    • Menjaga kesehatan jantung: Asam lemak dalam biji seledri membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
    • Mengurangi peradangan: Minyak atsiri dalam biji memiliki efek anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan.
    • Memperbaiki kesehatan pencernaan: Serat dalam biji mendukung pergerakan usus dan mencegah sembelit.
    • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Vitamin C dalam biji membantu melawan infeksi dan penyakit.
    • Melawan infeksi: Senyawa dalam minyak atsiri biji memiliki sifat antimikroba yang membantu melawan infeksi.

Habitat

Seledri umumnya tumbuh di habitat yang sejuk dan lembab, biasanya ditemukan di daerah yang memiliki iklim sedang hingga dingin. Tanaman ini lebih menyukai tanah yang kaya bahan organik, gembur, dan memiliki drainase baik. Seledri tumbuh dengan optimal di tanah yang sedikit asam hingga netral dengan pH antara 6 hingga 7. 

Biasanya, seledri ditemukan di kebun sayur, ladang, atau area pertanian yang dirawat dengan baik. Di habitat alaminya, seledri dapat tumbuh di tepi-tepi sungai atau area lembab lainnya, tetapi di lingkungan pertanian, tanaman ini sering dibudidayakan dalam bedengan atau pot dengan perlakuan yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan optimalnya.


☘️

Seledri (Apium graveolens) adalah tumbuhan yang kaya akan nutrisi dan senyawa bioaktif. Bagian-bagian tumbuhan ini—daun, batang, akar, biji—memiliki kandungan yang beragam seperti vitamin K, vitamin C, serat, flavonoid, dan minyak atsiri, yang memberikan berbagai manfaat kesehatan. 

Dari mendukung pencernaan dan kesehatan jantung hingga mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, seledri adalah tambahan yang berharga untuk diet dan pengobatan herbal.


Herbapedia.id ©Herbapedia.id.
GIC