10 Bahan Herbal untuk Membantu Mengurangi Stres
Mengelola stres menjadi penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Bahan-bahan herbal telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi. Berikut adalah sepuluh bahan herbal yang diketahui dapat membantu mengurangi stres beserta senyawa aktifnya:
Bahan Herbal Alami untuk Mengurangi Stres
1. Lavender
Senyawa Aktif: Linalool, Linalyl acetate
Lavender terkenal karena aroma yang menenangkan dan sering digunakan dalam aromaterapi.
Minyak esensial lavender dapat dioleskan atau dihirup untuk mengurangi kecemasan dan stres.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lavender dapat meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan tekanan darah, yang sering kali meningkat akibat stres.
2. Chamomile
Senyawa Aktif: Apigenin
Chamomile memiliki efek sedatif yang ringan, menjadikannya populer sebagai teh untuk membantu tidur dan mengurangi stres.
Apigenin, salah satu senyawa aktif dalam chamomile, berinteraksi dengan reseptor benzodiazepine di otak, menghasilkan efek menenangkan.
Chamomile juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.
3. Ashwagandha
Senyawa Aktif: Withanolides
Ashwagandha adalah salah satu adaptogen yang paling terkenal, yang berarti membantu tubuh menyesuaikan diri dengan stres fisik dan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa ashwagandha dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres.
Ashwagandha juga dapat meningkatkan energi dan vitalitas.
4. Passionflower
Senyawa Aktif: Flavonoid (apigenin, luteolin)
Passionflower digunakan secara tradisional untuk mengobati kecemasan dan insomnia.
Flavonoid dalam passionflower bekerja dengan meningkatkan kadar GABA (gamma-aminobutyric acid) di otak, yang membantu menenangkan sistem saraf.
Selain itu, passionflower juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar (IBS), yang sering diperburuk oleh stres.
5. Valerian
Senyawa Aktif: Valerenic acid, Isovaleric acid
Valerian dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kecemasan.
Senyawa aktifnya mempengaruhi reseptor GABA di otak, yang berperan dalam mengurangi ketegangan saraf dan menciptakan efek relaksasi.
Valerian juga sering digunakan dalam kombinasi dengan herbal lain seperti hop dan lemon balm untuk meningkatkan efek menenangkannya.
6. Lemon Balm
Senyawa Aktif: Rosmarinic acid, Eugenol
Lemon balm memiliki efek menenangkan dan sering digunakan untuk mengurangi kecemasan, meningkatkan mood, dan memperbaiki kualitas tidur.
Rosmarinic acid memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat stres oksidatif.
Lemon balm juga bisa digunakan sebagai minyak esensial atau dalam bentuk teh.
7. Akar Emas
Senyawa Aktif: Rosavin, Salidroside
Rhodiola adalah adaptogen lain yang membantu tubuh menyesuaikan diri dengan stres. Senyawa aktifnya, rosavin dan salidroside, meningkatkan energi dan stamina, mengurangi kelelahan, dan meningkatkan fungsi mental.
Rhodiola juga telah terbukti meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi.
8. Ruku-ruku/Holy Basil
Senyawa Aktif: Eugenol, Rosmarinic acid
Holy basil, atau tulsi, digunakan dalam pengobatan Ayurveda untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan umum.
Senyawa eugenol dan rosmarinic acid memiliki efek antioksidan dan adaptogenik, membantu tubuh melawan stres oksidatif dan meningkatkan resistensi terhadap stres.
Holy basil juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan kesehatan jantung.
9. Ginkgo Biloba
Senyawa Aktif: Flavonoid, Terpenoid
Ginkgo biloba dikenal untuk meningkatkan sirkulasi darah ke otak, yang dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan mengurangi gejala kecemasan.
Senyawa flavonoid dan terpenoid dalam ginkgo memiliki efek antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan mendukung kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.
10. St. John’s Wort
Senyawa Aktif: Hypericin, Hyperforin
St. John’s Wort sering digunakan untuk mengobati depresi ringan hingga sedang. Senyawa aktifnya, hypericin dan hyperforin, mempengaruhi neurotransmitter di otak seperti serotonin, norepinefrin, dan dopamin, yang berhubungan dengan mood dan stres.
Penggunaan St. John’s Wort harus diawasi karena dapat berinteraksi dengan banyak obat lain.
🍃
Herbal-herbal ini menawarkan solusi alami untuk mengelola stres. Mengintegrasikan mereka ke dalam rutinitas harian bisa membantu mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum memulai penggunaan, terutama jika sedang menjalani pengobatan lain atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.