Amfetamin (Amphetamine)
Apa itu Amfetamin?
Amfetamin (Amphetamine) adalah senyawa stimulan yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat. Ini sering digunakan dalam dunia medis untuk mengobati gangguan seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan narkolepsi, serta dalam beberapa kasus untuk pengobatan obesitas. Amfetamin juga dikenal sebagai zat psikoaktif yang dapat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan energi.
Struktur dan Sifat Kimia
- Rumus Molekul: C9H13N
- Struktur Kimia: Amfetamin terdiri dari gugus fenil yang terhubung ke rantai propilamin dengan nitrogen amina. Struktur ini sangat mirip dengan fenetilamin, tetapi dengan penambahan gugus metil yang membuatnya lebih aktif secara farmakologis.
- Berat Molekul: 135.21 g/mol
- Sifat Kimia: Amfetamin adalah senyawa basa lemah yang larut dalam air dan alkohol. Secara kimia, amfetamin bersifat racemik, artinya ada dua bentuk isomer (dextroamphetamine dan levoamphetamine) yang memiliki efek berbeda dalam tubuh.
Jenis
- Dextroamphetamine: Isomer yang lebih aktif dari amfetamin, terutama bertanggung jawab untuk efek stimulan pada sistem saraf pusat.
- Levoamphetamine: Isomer yang lebih lemah, tetapi masih memiliki efek pada sistem saraf.
- Methamphetamine: Turunan yang lebih kuat dan memiliki efek stimulan yang lebih intens daripada amfetamin.
- Adderall: Campuran racemik dari dextroamphetamine dan levoamphetamine yang digunakan dalam pengobatan ADHD.
Sumber
Amfetamin bukanlah zat alami dan tidak ditemukan dalam tumbuhan atau organisme lain. Zat ini diproduksi secara sintetis di laboratorium untuk keperluan medis atau sebagai narkotika. Penggunaan amfetamin diatur ketat di banyak negara karena potensi penyalahgunaannya.
Khasiat dan Manfaat
- Pengobatan ADHD: Amfetamin adalah salah satu pengobatan utama untuk ADHD, membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi impulsif pada pasien dengan gangguan ini.
- Mengobati Narkolepsi: Amfetamin digunakan untuk membantu orang yang mengalami narkolepsi agar tetap terjaga dan mengatasi rasa kantuk berlebihan.
- Kontrol Berat Badan: Dalam beberapa kasus, amfetamin digunakan sebagai obat penekan nafsu makan untuk membantu penurunan berat badan pada penderita obesitas. Namun, penggunaannya dalam konteks ini kini terbatas karena risiko efek samping.
- Peningkatan Kognitif: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa amfetamin dapat meningkatkan kinerja kognitif, terutama dalam hal memori jangka pendek dan kewaspadaan, tetapi penggunaannya dalam hal ini tidak dianjurkan tanpa pengawasan medis.
Penelitian Pendukung
ADHD
Studi menunjukkan bahwa amfetamin secara signifikan meningkatkan perhatian dan kontrol impuls pada pasien ADHD. Efeknya terjadi dengan meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin di otak, neurotransmitter yang terkait dengan perhatian dan fokus.
Kognisi dan Mood
Amfetamin telah dipelajari untuk kemampuannya dalam meningkatkan konsentrasi, kewaspadaan, dan bahkan memperbaiki suasana hati dalam situasi tertentu. Namun, penggunaannya dalam jangka panjang atau tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan ketergantungan dan efek samping negatif.
Penggunaan Medis vs. Penyalahgunaan
Meskipun efektif secara medis, amfetamin sering disalahgunakan karena efeknya yang meningkatkan energi dan euforia. Hal ini membuatnya menjadi zat yang sering disalahgunakan, dengan risiko ketergantungan yang tinggi.
Efek Samping dan Risiko
Penggunaan amfetamin, terutama tanpa resep, dapat menimbulkan berbagai efek samping serius, seperti:
- Ketergantungan: Amfetamin memiliki potensi yang tinggi untuk menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.
- Gangguan Kardiovaskular: Penggunaannya dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang berpotensi memicu serangan jantung atau stroke.
- Gangguan Psikiatrik: Penyalahgunaan amfetamin dapat menyebabkan paranoia, kecemasan, agresi, dan dalam beberapa kasus, psikosis.
Amfetamin adalah stimulan kuat yang memainkan peran penting dalam pengobatan ADHD dan narkolepsi. Meskipun sangat efektif dalam situasi medis tertentu, penggunaannya harus diawasi ketat karena potensi penyalahgunaan dan ketergantungan. Amfetamin juga menunjukkan efek signifikan pada peningkatan fokus dan kewaspadaan, tetapi risiko efek sampingnya menjadikannya sebagai obat yang hanya boleh digunakan di bawah pengawasan medis.
Bahan-Bahan Herbal Alami untuk Membantu Mengatasi Kondisi Dispepsia
Dispepsia, atau gangguan pencernaan, adalah kondisi yang sering menyebabkan ketidaknyamanan pada perut bagian atas, seperti rasa kembung, mual, perut terasa penuh, dan sensasi terbakar setelah...
10 Bahan Herbal Alami untuk Membantu Mengatasi Vitiligo
Vitiligo adalah kondisi kulit yang menyebabkan kehilangan pigmen melanin, yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata. Hal ini terjadi ketika melanosit, sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi...
11 Bahan Herbal untuk Meningkatkan Produksi ASI
Produksi air susu ibu (ASI) yang mencukupi sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan bayi. ASI tidak hanya menyediakan nutrisi yang ideal, tetapi juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi...